Balada Jomblo di Hari Lebaran
Hari
raya idul fitri adalah salah satu hari besar bagi umat muslim setelah satu
bulan lamanya menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sudah menjadi tradisi
bagi umat muslim di Indonesia biasanya merayakan hari besar ini dengan
silahturahmi dan meminta maaf satu sama lain atas dosa dan kesalahan yang telah
diperbuat selama satu tahun ini. Nah, di moment-moment silahturahmi wajar
apabila sanak saudara / kolega menanyakan kabar satu sama lain mulai dari
kesehatan, kerja di mana, sampai "kapan kawin". Hehe 😁.
Memang
hal tersebut lumrah. Manusia adalah makhluk sosialis. Sudah menjadi kodratnya
untuk saling peduli antar sesama manusia misalnya saja dengan bertanya kabar
ketika silahturahmi di hari raya. Namun, banyak dari kita yang justru memandang
pertanyaan tersebut bukan wujud kepedulian mereka, melainkan
"sindiran" atau "just
kepo". Sehingga, dengan adanya silahturahmi tersebut bukannya
meleburkan dosa dan kesalahan, malah muncul
dosa yang lain. Termasuk para jomblowan dan jomblowati khususnya yang
sudah menginjak usia 20 - tertentu sedikit sensitif dengan pertanyaan
"kapan kawin", "calonnya mana", "jomblo terus".
Berbagai pertanyaan tersebut tentu menyentil hati dan perasaan kita. Seolah
kiamat sebentar lagi, jodoh ditelan bumi, dan nasib menjomblo akan kekal abadi
hingga kita tua renta. Banyak jomblo yang tidak mampu menjawab karena memang
jodohnya belum ketemu atau bahkan muak karena terlalu banyak yang bertanya soal
tersebut. Tenang guys! Dunia belum berakhir dan jodoh sedang asyik main petak
umpet dengan kita. Mari kita hadapi balada ini! Jomblo ataupun tidak,
silahturahmi harus berjalan. Ini dia yang perlu kalian sadari sebagai jomblo di
hari lebaran.
1. Anggap saja pertanyaan basa-basi,
jadi jawablah dengan basa-basi.
Perlu
kalian sadari dengan seksama, seseorang yang bertanya kabar kepada "orang
yang hubungannya tidak terlalu dekat
kepadanya" sebenarnya hanya sekadar basa-basi atau hanya ingin tahu
(kepo). Misalnya saja ada tetanggamu yang bertanya kepadamu "kapan kawin?"
Kamu yang jomblo dan memang lagi pusing cari jodoh pasti akan terasa makjleb
dengan pertanyaan tersebut lalu mati gaya. Padahal, tetanggamu bertanya soal
itu sebenarnya hanya ingin sekadar tanya karena memang statusmu masih jomblo.
Ya, anggap saja daripada tidak ada pertanyaan dan pertanyaan yang nyambung
hanya "kapan kawin?". Toh kalau kamu sudah kawin ataupun belum tidak
mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini akan berbeda apabila yang bertanya
adalah orang tua atau saudara kamu. Pertanyaan "kapan kawin" ini
benar-benar wujud kepedulian mereka. Untuk itu, apabila ada tetangga atau teman
yang bertanya "kapan kawin" di hari lebaran, maka jawablah dengan
basa-basi pula namun dengan mantap agar tidak kelihatan ngenes. Misal
"doakan saja! Segera mendapat yang terbaik". Nah, sekarang saya
tanya, apakah dengan minta didoakan, lalu tetangga atau teman kalian mendoakan
kalian di sholat lima waktunya sungguhan? Kan tidak. Namanya juga basa-basi.
2. Loe Jual, Gue Beli
Pertanyaan
tentang kejombloan kita di saat hari raya lebaran tentu memandang status yang
kita alami saat itu. Tidak mungkin orang bertanya "kalan kawin"
kepada orang yang sudah kawin. Hmm.. Bisa ada orang nikah dua kali! Pertanyaan
tersebut tidak hanya pada status kejombloan semata. Namun juga pertanyaan lain.
Misalnya, "sudah kerja dimana?" pada sesorang yang baru lulus SMA/S1;
"Sudah isi belum?" pada seseorang yang baru saja nikah;
"Skripsinya sampai bab berapa?" pada mahasiswa yang sedang berada di
semester akhir. Sekali lagi, mereka hanya kepo (ingin tahu) dan sebenarnya
apapun jawabanmu tidak berpengaruh kepada kehidupan mereka. Kecuali jika orang
yang bertanya tersebut statusnya juga sama denganmu. Entah itu anaknya atau
adiknya. Bisa jadi jawabanmu dijadikan sebagai olokan atau perbandingan dengan
status anak atau adiknya. Untuk itu, setelah menjawab secara basa-basi. Kalau
berani, kembalilah bertanya tentang status yang sedang inn bagi kehidupannya.
Anggap saja "loe jual, gue beli". Tujuannya agar lebih menghidupkan
obrolan atau menghindari level tertinggi kebaperanmu ketika ditanya "kapan
kawin".
3. Jadikan Motivasi
Orang
bertanya, maka kalian wajib menjawab. Jika kalian tidak bisa menjawab dengan
kata-kata, maka jawablah dengan pembuktian. Selalu percaya bahwa jodoh sudah
dipersiapkan oleh Tuhan. Ingat prinsip "silahturahmi memanjangkan usia dan
mendekatkan rejeki termasuk jodoh". Barang kali dengan kamu silhahturahmi,
jodoh ada di depan mata. Bukannya ngumpet di kamar gara-gara takut dengan
pertanyaan tetangga.
Sekian
yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon dimaklumi. Semoga setelah
kalian membaca artikel ini, jodoh kalian lelah main petak umpat. Dan lebaran
tahun depan bisa berduaan dengan pasangan. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar