Keajaiban Sholat Hajat di Sepertiga Malam : Sholat Selama 7 Kali, Kusudahi Masa Pengangguran Selama Satu Tahun


Assalamu’alaikum, wr. wb. Sudah lama rasanya saya tidak corat-coret di blog. Habis, belakangan ini saya disibukkan dengan satu demi satu kegiatan yang menggerogoti waktu saya, hehe ;) mulai dari ngajar sampai online shop. Nah, berhubung masih gabut alias sekolah liburan semester, enak nih kayanya kalau malam-malam gini nulis di blog.
Dan dari beberapa topik yang nyantol di kepala, entah kenapa saya tertarik dengan sholat hajat. Widih, sholat? Alim banget ya kayanya
topiknya tentang agama? Tapi, benar deh! Ini murni kejadian yang saya alami sendiri. Tepatnya, dua bulan yang lalu. Saat saya
merasakan betapa nikmatnya aktivitas nganggur. Sangking nikmatnya, nggak kerasa jadi satu tahun. Dan dari kenikmatan itu berubah menjadi kejenuhan. Sampai akhirnya saya lelah menjadi pengangguran.
Saya merupakan lulusan S1 kependidikan dari PTN ternama di daerah saya; IPK cumlaude; lulusan pertama di kelas; dan kuliah pun di kampus dengan beasiswa bidikmisi alias gratis dan dikasih uang saku. Tahu kan? Bidikmisi? Yuph! Bantuan Pendidikan Miskin dan Berprestasi (Bidikmisi). Itu artinya apa? Iya, saya bukan berasal dari keluarga orang berada. Tahu sendiri betapa beban bagi saya lantaran lulus sarjana malah jadi pengangguran dan tentunya masih menjadi beban orang tua dan jadi omongan tetangga yang katanya anak pinter, bisa kuliah gratis, ujung-ujungnya jadi sampah masyarakat (pengangguran).
Marah sama Allah? Hampir! Tapi, prinsip saya cuma satu. Why Allah give me a chance to college? Iya, Allah punya rencana indah. Dengan kesempatan kuliah, saya bisa mengangkat derajat orang tua. Itu pasti! Saya pasti bisa.
Lulus akhir bulan September 2017, cari kerja di perusahaan sana-sini, hasilnya nol! Hingga awal 2018, saya mengubah haluan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat saya. Saya mengira penolakan kerja yang saya alami karena saya tidak begitu minat melamar kerja di perusahaan,sekadar untuk menuruti kemauan orang tua. Hasilnya ditolak :D Sejak saat itu, saya berpikir untuk melamar pekerjaan sebagai guru. Dari beberapa lamaran di sekolah dalam dan luar kota, ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Saya juga sempat mengalami penolakan. Bayangkan! Setidaknya ada 40 lamaran yang saya tujukan di sekolah, 3 lewat online dan via pos (dapat panggilan semua; 1 modus penipuan dan tidak saya gubris; 2 saya berangkati namun DITOLAK); 33 lamaran sekolah di kabupaten saya via door to door layaknya sales amplop coklat; 4 di antaranya rencananya mau door to door tapi canceled lantaran (1) sekolahnya bubar gedungnya ternyata sudah runtuh dan saya tidak tahu; (2) berubah dari SMA menjadi STM; (3) tidak kelacak di google map.
Saya pun hampir putus asa. Begitu sulit mencari pekerjaan. Dalam benak saya bertanya kepada Allah: “Apakah hamba tidak ditakdirkan untuk bekerja? Lalu, bagaimana cara hamba untuk membalas budi kedua orang tua kalau tidak dengan bekerja setelah lulus kuliah?”
Dan di sela-sela keputusasaan, saya mencoba mencari artikel-artikel di google cara mudah lolos interview kerja. Saya terus berselancar hingga menemukan thread-thread spiritual di Kaskus. Salah satu di antaranya adalah tata cara sholat hajat, Al-Waqiah, sedekah, dan wirid gunung harta.
Saya ingat betul, ibadah tersebut saya terapkan tepat pada malam jumat. Setelah sholat magrib saya membaca Al-Quran (tujuan utama saya sebenarnya membaca Al Waqiah, namun saya malu sama Allah jika tujuan utama saya membaca Al Quran adalah untuk duniawi. Oleh karena itu, sejak saat itu saya usahakan untuk khatam baca Al Quran 30 juz dalam sebulan). Setelah itu dilanjutkan dengan sholat isya. Lalu, baca Al Kahfi berhubungan malam jumat dan Al Waqiah 3 kali. Lalu, tepat pada jam dua malam, saya lanjutkan dengan sholat hajat 12 rokaat, berdoa sampai nangis dleweran, lalu wirid gunung harta: “Yaa Allahu Ya Mughni, Yaa Rozaqu, Yaa Wahabu __ ya Allah Ya Melimpahkan, Yang Maha Riski, Yang Maha Pemberi” sampai subuh entah berapa kali saya lafalkan wirid tersebut. Lanjut sholat subuh membaca Al Waqiah lagi 3 kali. Lanjut nonton Mamah Dedeh, ngopi, cuci piring, dan ngurus online shop. MAKLUM!! PENGANGGURAN. Dan SURPRISE! Baru semalam, Jumat itu dompet saya masuk Rp 52.000,00 dari online shop saya. Padahal, biasanya hanya Rp 5.000,00 bahkan kadang kosong.
Pada malam selanjutnya, saya rutinkan ibadah tersebut. Tepat satu minggu, saya mendapat panggilan di Sekolah Al Azhar Jogja. Dua minggu yang lalu, saya tes di situ, dan besok saya tes lanjut penyaringan. Dalam hati, saya optimis diterima di situ. Ini pasti jalan dari Allah atas hajat, al waqiah, dan wirid saya. Dan ternyata, untuk hasil tes lanjut tersebut tidak sesuai ekspektasi saya. Betapa, hancurnya perasaan saya. Jujur, waktu itu saya sangat kecewa dan kekecewaan itu bukan main-main, langsung kepada Allah. Tepat tujuh kali saya melaksanakan hajat di sepertiga malam, ternyata hasilnya kembali penolakan lamaran kerja. Mood saya langsung hancur. Belum ketika saya memperoleh pengumuman bahwa saya ditolak di Al Azhar, saya sedang menstruasi. Betul-betul marah saya. Sabtu pagi, seharian saya menangis hingga malam minggu. Mata saya langsung bengkak, saya benar-benar tidak peduli dengan suasana seisi rumah. Di kepala saya cuman ada satu pertanyaan kepada-Nya: “Apakah ini hadiah yang pantas buat hamba atas sholat yang telah hamba lakukan di setiap malam?”
Kekecewaan itu berlanjut sampai Senin. Beruntungnya saya sedang udzur, mungkin kalau saya tidak udzur pun, saya enggan untuk melaksanakan sholat lima waktu. Hari Senin, saya sengaja untuk tidak bangun sampai sore kalau perlu sampai hari Selasa. Ah, peduli setan. Begitu pikir saya.
Namun, entah bagaimana, saya bangun sekitar jam 10 pagi. Alangkah terkejutnya saya ketika mengecek handphone, ada 2 missed call dari nomor telepon kantor kode areal kabupaten saya. Saya berpikir itu adalah salah satu dari 33 sekolah yang saya lamar. Lalu, saya buka whatsapp. Benar juga, ada pesan masuk dari SMK X di kabupaten saya untuk segera ke sekolah yang kalau tidak salah, saya memasukkan lamaran di bulan Agustus padahal saat itu akhir bulan Oktober. Buru-buru saya mandi dan bergegas ke sekolah. Dan singkat cerita, tanpa tes saya diterima di sekolah tersebut. Alhamdulillah. Saya jadi guru di daerah saya. Sesuai dengan cita-cita saya.
Begitulah cerita panjang yang saya alami tentang keajaiban sholat hajat. Tepat tujuh kali, alhamdulillah Allahuakbar, hajat saya terkabul. Dan betapa malunya saya sama Dia ketika diajak bercanda sama Dia saat ditolak di Al Azhar. Saya langsung marah dengan Allah tanpa berpikir dulu kalau Al Azhar itu bukan yang terbaik buat saya.  Astagfirullahal’adzim.
Untuk tata cara bagaimana sholat hajat yang saya lakukan, kalian bisa baca di website-website islami. Intinya seperti sholat wajib biasa. Hanya niatnya diganti sunatan hajati ro’ataini lillahita’ala. Nah, biasanya doa pendeknya saya baca Al Kafirun dan Al Ikhlas. Saya lakukan sebanyak 12 roka’at atau 6 kali sholat. Coba lakukan setiap sepertiga malam atau sekitar setengan 2 sampai setengah 4. Konon jam-jam segitu doa-doa kalian pasti dijabah dan didoakan malaikat. Namun, kalau bagi saya logikanya jam segitu adalah waktu yg khusyu dalam berdoa karena sepi dan sunyi. Buktinya, saya bisa nangis dleweran kalau pas bedoa habis sholat hajat. Dan jangan lupa baca Al Waqiah, surat ke-55 juz 27 di Al Quran. Kata Hadist (maaf saya bukan orang alim jadi tidak tahu hadist milik siapa), Al Waqiah itu surat kekayaan. Konon siapa saja yang membaca Al Waqiah setiap malam, ia akan terhindar dari kemiskinan selama satu tahun. Dan jangan lupa sedekahnya ya, guys! Meskipun kalian nganggur, bokek, miskin, jomblo *eh atau keadaan susah, tetaplah berbagi sebagai wujud kasih sayang kepada makhluk Allah agar kamu disayang sama Allah. Salah satunya adalah dengan bersedekah. Oke, sekian dulu ya coret-coret saya. Semoga bermanfaat ya! Maaf kalau panjang. :) Wassalamu’alaikum wr.wb.

Komentar

  1. Masya Allah sangat memotivasi. Seberat apapun masalah jgn sampai berpikir ga mau shalat mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kak atas komentarnya. Pasti lah kak sholat nomor 1

      Hapus
  2. Ok gan semoga aku bisa melaksanakanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Istiqomah kak. Sholat sunnah di 1/3 malam terakhir memang efek bgt untuk dunia akhirat kita sih. Baik ada hajat ataupun tidak

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suka Duka Kuliah Di UNNES

Ekonomi: Mikro: Biaya Produksi